Rabu, 07 Desember 2011

Main saham jadi kaya Mendadak ?

Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui teman-teman yang sudah berpengalaman, ini hanya sekedar sharing kepada teman-teman yang baru terjun ke dunia saham ini.
Seperti yang kita ketahui pertumbuhan ekonomi Indonesia yang signifikan memacu kenaikan IHSG yang terus menerus mencetak rekor baru & membuka peluang investasi di bidang saham.Pemain baru atau newbie terus bertambah karena semakin mudahnya trading via online trading dan ada yang bisa trading melalui smartphone BlackBerry.
Pemahaman yang keliru bahwa bermain saham bisa membuat kita kaya mendadak semakin menarik bagi generasi muda range usia 25 sd 35 thn . Golongan usia seperti ini tipe yang sangat agresif (he..he..saya termasuk di dalamnya ) dan bermain hanya berdasarkan running trade, rumour dan bisikan-bisikan di sekitarnya (kalo ini saya gak ikut di dalamnya) .
Menurut pandangan saya, hanya 5% yang berhasil dari para newbie tersebut & yang 95% akan mundur dengan suka rela karena cutloss yang dalem atau portofolionya susut -75%.Yang 5% tersebut punya self control (kontrol diri) yang bagus, sabar,disiplin & mahir dalam manajemen portofolio.
Nah,supaya Anda bisa menjadi bagian 5% yang berhasil tersebut, ada baiknya membaca & menerapkan cara-cara seperti berikut ini:
RISK not more than 2% in one stock
Artinya begini ; Anda tidak boleh mengambil resiko dalam satu posisi melebihi 2% dari modal Anda.
Contoh, Anda mendapatkan berita siluman bahwa saham JPRS diyakini bisa jadi jackpot & setelah disearch ke beberapa media online ternyata mendukung berita tersebut, apalagi di situ disebutkan JPRS akan diangkat oleh Bandar ke 1500 (hanya illustrasi belaka). Terakhir Anda mengecek ke teman-teman senasib sepenanggungan ternyata juga disarani JPRS, klop dah pilihan hati jatuh ke JPRS.
Kita illustrasikan saja modal Anda Rp.100jt.  Risk 2% dari Rp.100jt, yaitu Rp.2jt.  Berarti resiko tertinggi dalam saham JPRS tersebut adalah Rp.2.000.000 saja
Saat ini JPRS di posisi Rp.1.000,- (contoh saja) dengan level cutloss di 920, selisih Rp.1.000 – Rp.920 = Rp.80,- then, risk 2% atau Rp.2.000.000 dibagi Rp.80,- = 25.000 lembar saham JPRS yg maksimal boleh Anda beli ,kalo dalam jumlah lot 25.000 lembar bagi 500 lembar = maksimal 50 lot JPRS.
Dengan semangat menggebu-gebu Anda pun membeli JPRS 50 lot di posisi 1000 sambil berangan-angan cuannya akan dibelikan motor untuk si doi (kalo ini jurus teman saya si gendeng dlm menggaet si Neng ) .Ternyata angan-angan tidak sesuai dengan yang diharapkan, setelah dibeli di 1000 JPRS turun terus & ketika menyentuh level 920 yang merupakan level cutloss yang ditetapkan, Anda harus disiplin untuk merelakan kerugian tersebut.
Berapa maksimal kerugian Anda pada saham JPRS ? Only 2% dari modal Anda , yakni Rp.2.000.000,-
Risk 2% ini bisa Anda terapkan pada saham-saham incaran lainnya seperti illustrasi di atas.
Risk not more than 6% in your all Portfolio
Jika di Risk 2% tersebut untuk per posisi/saham, maka Risk 6% ini untuk total keseluruhan modal Anda. Jadi total maksimal resiko yang Anda ambil  tidak boleh melebihi 6% dari contoh modal Anda yang tadi Rp.100.000.000 x 6% yakni Rp.6.000.000,-
Okay, total modal Anda Rp.100 jt dan sudah dibelanjakan di JPRS 50 lot atau 25000 x 1000 =Rp.25jt berarti Anda masih mempunyai sisa dana Rp.75jt . Dan Anda berencana membeli JPFA, yang apabila jika dikalkulasi dengan Risk 2% akan menjadi seperti ini :
JPFA posisi saat ini 4000 (contoh saja) berada di level cutloss 3750 maka selisih 250 , Risk 2% Rp.2.000.000 dibagi 250 = 8000 lembar saham JPFA yang maksimal boleh Anda beli berdasarkan Risk 2% .Berarti total dana yang dibelanjakan untuk JPFA adalah  16 lot x 500 lembar = 8000 lembar JPFA x posisi saat ini 4000 = Rp.32.000.000
Anda sudah belanja JPRS Rp.25jt + JPFA 32 jt = Rp.57jt. Walaupun masih tersisa dana Rp.100jt – Rp.57jt = Rp.43 jt bukan berarti Anda harus membelanjakan sampai habis. Ingat dengan Risk 6% tersebut, Anda boleh belanja lagi dengan tambahan resiko maksimal 2 jt lagi.
Total resiko JPRS 2jt + JPFA 2 jt = 4 jt, resiko porto 6jt, berarti sisa resiko 2jt. Anda boleh belanja lagi hanya dengan tambahan resiko yang tidak lebih dari 2jt.
Okay, bagaimana ternyata JPFA naik ke 4300 dan sudah cuan sekian persen? Boleh donk menambah posisi?
Boleh sepanjang Anda tetap disiplin menerapkan Risk 2% yakni Rp.2jt tersebut. Jika JPFA bergerak meninggalkan level cutloss yang pertama, Anda bisa memasang level cutloss yang baru di 4000. Anda harus disiplin apabila JPFA bergerak berlawanan arah dan kembali turun ke level 4000, Anda harus jual di posisi tersebut. Intinya, sepanjang total resiko tidak melebih Risk 6% dari portofolio Anda, Anda boleh tambah posisi lagi.
Suatu ketika tiba-tiba pasar bergejolak dan seluruh saham yang ada di portofolio dalam posisi cutloss, apa yang harus Anda lakukan? Anda harus disiplin cutloss, jika Anda lakukan, maksimal kerugian hanya Rp.6.000.000 atau Risk 6% dari porto.  Dan ingat, ini tidak berhubungan dengan apes, tidak mandi kembang tujuh warna atau fengshui rumah Anda. Anda harus mereview system trading yg dijalankan selama ini sambil menunggu bulan berikutnya untuk memulai transaksi lagi.
Well, bila Risk 6% ini diterapkan dengan penuh displin & kita anggap aja Anda sangat-sangat apes, dan mungkin Anda beranggapan ada yang salah dengan tahi lalat di wajah yg menyebabkan Anda sedemikian apesnya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bangkrut?
Total modal Rp.100.000.000 dibagi 6jt/bulan = 16 bulan Anda baru bisa bangkrut benaran, tapi apakah mungkin Anda se apes itu ? tentunya kekalahan satu dua bulan membuat Anda bisa belajar dari pengalaman sebelumnya.
Bandingkan jika bermain saham tidak memakai planning portofolio management ini, mungkin dalam waktu 3 bulan porto Anda akan minus 75%.
Bila tips di atas bila dijalankan dengan penuh kedisplinan selama minimal 3 bulan barulah kita melangkah ke level berikutnya,


1800 free paid Surveys and more

Tidak ada komentar:

Posting Komentar